WELCOME TO MY BLOG

Lakukanlah segala apa pun dengan rasa tulus ikhlas dan kejujuran

About Me

Yunizar Suwandhana
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Seorang yang lahir dari pasangan Andi Suwanda, S.Pd dan Yati Suryati ini dilahirkan di Cimahi, 1 Juni 1992 . Saya sedang mencoba mencari jati diri dan memulai membangun sebuah istana kedewasaan hati mulia yang membangun kecerahan kedepannya . "MAN JADDA WAA JADA"
Lihat profil lengkapku

Statisitk

Search Engine

Gombalers

Mama kamu ngidam hansaplast ya? soalnya kamu telah menutup luka dihatiku hahahaha
RSS

Pengaruh Obesitas terhadap Olahraga



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini banyak sekali masalah yang mengganggu terhadap penampilan, salat satunya adalah berlebihnya jumlah berat badan atau sering kita sebut dengan istilah Obesitas. Permasalahan ini sudah menjadi masalah global yang melanda masyarakat dunia baik di negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Perubahan gaya hidup yang kurang baik termasuk kecenderungan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi merupakan faktor yang mendukung terjadinya kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas. Kurangnya olahraga pun menjadi penyebab terjadinya permasalahan yang mengakibatkan seseorang merasa tampil kurang percaya diri.
Berbagai upaya untuk melangsingkan tubuh telah banyak dilakukan diantaranya dengan pengaturan makanan, merubah gaya hidup, pemberian obat dan pembedahan untuk mengurangi lemak atau mengangkat sebagian usus.
Adapun tipe-tipe obesitas termasuk ke dalam 2 tipe, yaitu :
1. Tipe obesitas berdasarkan bentuk tubuh, dan
2. Tipe obesitas berdasarkan keadaan sel lemak.
Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Itu semua terjadi karena ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya yaitu :
1. faktor keturunan,
2. faktor makanan,
3. faktor hormon,
4. faktor psikologi, dan
5. faktor kurang tepatnya mengatur gaya hidup.
Jika dari beberapa faktor tersebut tidak dapat diatur dengan baik, maka obesitas akan terjadi pada diri kita dan dengan kita memiliki badan yang berlebihan seperti itu, maka kita akan sangat dekat dengan berbagai macam penyakit.
Sungguh jelek sekali jika kita termasuk ke dalam golongan orang yang seperti itu, maka dari itu jagalah pola makan dengan sebaik mungkin dan biasakan untuk tidak jajan sembarangan. Berbagai upaya lainnya seperti merubah gaya hidup, pemberian obat dan pembedahan untuk mengurangi lemak atau mengangkat sebagian usus, itu dapat menjadi pilihan untuk mengobati penyakit yang memiliki berat badan berlebih.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada makalah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan Obesitas ?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Obesitas ?
3. Bagaimana cara mengukur Obesitas ?
4. Penyakit apa saja yang timbul setelah kita mengidap Obesitas ?
5. Bagaimana cara menanggulangi penyakit Obesitas ?
6. Apa yang mempengaruhi Obesitas terhadap Olahraga ?

C. Tujuan Penulisan Makalah
Secara ringkas tujuan pembuatan makalah ini dapat di rumuskan sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan pengertian Obesitas,
2. Mengetahui dan memahami faktor apa saja yang mempengaruhi Obesitas,
3. Mengetahui dan memahami bagaimana cara mengukur Obesitas,
4. Mengetahui dan memahami penyakit apa saja yang timbul setelah Obesitas,
5. Mengetahui dan memahami cara menanggulangi penyakit Obesitas,
6. Mengetahui dan memahami pengaruh Obesitas terhadap olahraga.

D. Manfaat Penulisan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini sebagai media untuk merangsang pengetahuan mengenai suatu penyakit yang kita kenal dengan sebutan Obesitas. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan pembelajaran konsep ilmu keolahragaan khususnya tentang konsep kesehatan yang lebih jelasnya tentang Obesitas.
2. Pembaca, sebagai media informasi dalam mengenal dan memahami penyakit Obesitas secara mendalam.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Obesitas

Obesitas atau kegemukan mempunyai pengertian yang berbeda-beda bagi setiap orang. Terkadang kita sering dibuat bingung dengan pengertian obesitas dan overweight, padahal kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda. Obesitas adalah suatu kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, untuk pria dan wanita masing- masing melebihi 20% dan 25% dari berat tubuh dan dapat membahayakan kesehatan. Sementara overweight (kelebihan berat badan, kegemukan) adalah keadaan dimana Berat Badan seseorang melebihi Berat Badan normal pada umumnya.
Para dokter-dokter memiliki definisi tersendiri tentang obesitas, di antaranya yaitu:
1. Suatu kondisi dimana lemak tubuh berada dalam jumlah yang berlebihan
2. Suatu penyakit kronik yang dapat diobati
3. Suatu penyakit epidemik (mewabah)
4. Suatu kondisi yang berhubungan dengan penyakit-penyakit lain dan dapat menurunkan kualitas hidup
5. Penanganan obesitas membutuhkan biaya perawatan yang sangat tinggi, namun disinilah guna kita sebagai mahasiswa olahraga yang berfungsi untuk memberikan informasi agar seseorang yang memiliki badan berlebih dapat menurunkan beban berlebih dalam tubuhnya dengan cara olahraga yang benar dan tanpa membuang biaya yang tinggi, kita dapat menanggulangi penyakit obesitas ini.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Obesitas

Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas.
Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor :
1. Faktor Makanan

Jika seseorang mengkonsumsi makanan dengan kandungan energi sesuai yang dibutuhkan tubuh, maka tidak ada energi yang disimpan. Sebaliknya jika mengkonsumsi makanan dengan energi melebihi yang dibutuhkan tubuh, maka kelebihan energi akan disimpan, Sebagai cadangan energi terutama sebagai lemak seperti telah diuraikan diatas. Dengan itu kita harus dapat memilah dan meilih mana makanan yang cocok untuk dikonsumsi dan mana makanan yang tidak layak untuk di konsumsi.

2. Faktor Keturunan

Penelitian pada manusia maupun hewan menunjukan bahwa obesitas terjadi karena faktor interaksi gen, lingkungan dan kromosom yang diturunkan oleh kedua orang tua.

3. Faktor Hormon

Menurunya hormon tyroid dalam tubuh akibat menurunya fungsi kelenjar tyroid akan mempengaruhi metabolisme dimana kemampuan menggunakan energi akan berkurang.

4. Faktor Psikologis

Pada beberapa individu akan makan lebih banyak dari biasa bila merasa diperlukan suatu kebutuhan khusus untuk keamanan emosional (security food).



5. Gaya Hidup (Life Style) yang Kurang Tepat

Kemajuan sosial ekonomi, teknologi dan informasi yang global telah menyebabkan perubahan gaya hidup yang meliputi pola pikir dan sikap, yang terlihat dari pola kebiasaan makan dan beraktifitas fisik.

6. Pemakaian Obat-Obatan

Efek samping beberapa obat dapat menyebabkan meningkatnya berat badan, misalnya obat kontrasepsi.

C. Pengukuran Obesitas

1. Pengukuran Secara Antropometrik

a. Body Mass Index (BMI)
Body Mass Index (BMI) adalah sebuah ukuran “berat terhadap tinggi” badan yang umum digunakan untuk menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori Underweight (kekurangan berat badan), Overweight (kelebihan berat badan) dan Obesitas (kegemukan). Rumus atau cara menghitung BMI, yaitu :
1. RLPP (rasio lingkar pinggang dan pinggul)
Untuk menilai timbunan lemak perut dapat digunakan cara lain, yaitu dengan mengukur rasio lingkar pinggang dan pinggul (RLPP) atau mengukur lingkar pinggang (LP). Rumus yang digunakan cukup sederhana yaitu :
Sebagai patokan, pinggang berukuran ≥ 90 cm merupakan tanda bahaya bagi pria, sedangkan untuk wanita risiko tersebut meningkat bila lingkar pinggang berukuran ≥ 80 cm. Jadi “Jangan hanya menghitung tinggi badan, berat badan dan IMT saja, lebih baik jika disertai dengan mengukur lingkar pinggang”.



2. Indeks BROCCA
Salah satu cara lain untuk mengukur obesitas adalah dengan menggunakan indeks Brocca, dengan rumus sebagai berikut:
Bila hasilnya : 90-110% = Berat badan normal 110-120% = Kelebihan berat badan (Overweight) > 120% = Kegemukan (Obesitas)

2. Pengukuran Secara Laboratorik
a. BOD POD
b. DEXA (dual energy X-ray absorptiometry)
c. Bioelectric Impedance Analysis (analisa tahanan bioelektrik)

D. Penyakit yang timbul setelah kita mengidap Obesitas

Obesitas juga dapat meningkatkan resiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:

1. Penyakit Jantung Koroner
2. Tekanan Darah Tinggi
3. Diabetes Melitus (tipe 2)
4. Gangguan Pernapasan
5. Stroke, dan masih banyak lagi penyakit-penyakit lainnya.

E. Cara menanggulangi penyakit Obesitas

Dalam penanggulangan penyakit obesitas dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini :

1. Merubah Gaya Hidup
2. Konsultasi Masalah Kejiwaan
3. Pemberian Obat-Obatan
Ada dua obat resep yang sudah di izinkan oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk pengobatan jangka panjang obesitas. Yaitu : Sibutramine.
• Orlistat (Xenical).
4. Pembedahan

F. Pengaruh Obesitas terhadap Olahraga

Dengan keadaan kita yang memiliki badan berlebih atau sering kita sebut dengan istilah Obesitas, sangat berpengaruh terhadap olahraga. Kita ambil contoh pada olahraga atletik, seseorang yang memiliki badan berlebihan lemak dapat mudah mengalami kecapean dan gangguan fungsi organ serta mudahnya terjangkit penyakit. Seseorang yang mengalami Obesitas sangat rentan terhadap kebebasan dalam bergerak, itu dikarenakan banyaknya penumpukan asam laktat yang ada dalam tubuh, sehingga tubuh seseorang yang mengalami obesitas akan cepat lemah.
Obesitas terjadi karena energi intake lebih besar dari energi expenditure. Apapun penyebabnya, yang menjadikan seseorang obesitas pada dasarnya adalah energi intake atau masukan yang didapat dari makanan atau lainnya lebih besar dibandingkan energi expenditure atau energy yang dikeluarkan. Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan.



Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk. Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki).
Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.
Dengan berbagai penjelasan diatas, tentu Obesitas sangat berpengaruh buruk terhadap seseorang dikehidupannya apa lagi jika masuk ke dalam ranah olahraga, itu sangat kurang baik, maka dari itu marilah kita jaga diri ini dengan sebaik dan sesehat mungkin agar tejauh dari penyakit yang terlihat sepele namun akan memberikan dampak yang sangat buruk terhadap kesehatan kita dimasa yang akan datang.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: